Kawan Hijau
Laksana hujan turun, Demikianlah hijaumu jatuh ke tanah lapang,
Batang demi batangmu tumbang, Bagaikan batu ke dalam jurang,
Demi puas, Demi ingin, Demi tamak, Demi Berang,
Kilauanmu pudar bersama udara segar tenang.
Sayu mayu di musim ini, kini kering tak berpenghuni,
Naungan habitat yang dulu seri, kini telah sepi,
Ratusan, ribuah, bahkan jutaan hilang hanya untuk mimpi,
Mimpi membangun peradaban yang ada kini.
Mengapa harus kita melawan saat kita berkawan,
Walau sudah pudar namun tetap dapat menawan,
Jangan biarkan jadi kenangan, anak cucu sekalian,
Namun biarlah hijau-hijau itu tetap jadi warisan.
Marilah kawan marilah teman, belum saatnya untuk menyerah,
Kekayaan alam boleh dimamfaatkan tapi jangan biarkan lemah,
Bumi telah kepanasan, jangan biarkan tetap menjadi resah,
Jagalah karya yang Kuasa, agar tetap jadi sumber hidup kelak.
Sumber : http://puisi-bergambar.blogspot.co.id/2014/10/contoh-puisi-tentang-lingkungan-hidup-4.html
0 komentar:
Posting Komentar